pengunjung

Anda pengunjung ke : Redcounter :
Counter Powered by  RedCounter
Assalamu ’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Salam Sejahtera.Selamat datang di blog, http://azay-ste.blogspot.com || Terima Kasih atas kunjungan anda di blog ini mudahan semua isi blog ini bermanfa'at buat kalian semua...

Penghentian Produksi Kilang Methanol Bunyu Masih Berlanjut

PT Medco Energi Internasional Tbk memutuskan untuk melanjutkan penghentian produksi kilang Methanol Bunyu yang dikelola oleh PT Medco Methanol Bunyu, setelah dilakukannya penghentian sementara sejak 1 Februari 2009 yang lalu.

Darmoyo Doyoatmojo, Direktur Utama Medco Energy, mengatakan dilanjutkannya penghentian operasi itu karena semakin rendahnya pasokan gas. Bahkan, sejak tahun lalu hingga Januari 2009 pasokan gas hanya mencapai 13 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dari kebutuhan normal 32 MMscfd.

”Pengoperasian kilang dengan pasokan gas yang hanya mencapai 30% dari 85% optimum sangat berbahaya dan tidak efisien,” katanya dalam siaran pers, Senin malam.

Pengoperasian kilang methanol oleh Perseroan itu dimulai sejak akhir April 1997 berdasarkan kontrak kerjasama operasi (KSO) dengan PT Pertamina (Persero). Tujuan dari pengoperasian kilang tersebut adalah untuk memonetisasi cadangan gas Medco dari salah satu sumber bahan baku, blok Tarakan, Kalimantan Timur, yang juga dikelola melalui PT Medco E&P Indonesia.

Selain dari blok Tarakan, kilang tersebut juga mendapatkan pasokan dari blok Bunyu yang dikelola Pertamina. Pasokan gas terus merosot menyusul kondisi lapangan produksi yang tergolong tua (mature field).

”Direksi memutuskan untuk melanjutkan penghentian produksi dan operasi kilang. Medco juga berunding dengan Pertamina untuk membahas lebih lanjut mengenai tindakan yang akan diambil oleh kedua belah pihak, sehubungan dengan kontrak KSO ini,” katanya.

Penghentian operasi kilang itu melahirkan tiga dampak signifikan, yaitu pemutusan hubungan kerja 234 karyawan, pengurangan pendapatan konsolidasi perseroan. Pendapatan selanjutnya, tutur Darmoyo, hanya akan diperoleh dari penjualan gas sebanyak 1 MMscfd hingga 3 MMscfd ke Perusda Tarakan mulai Juni 2009.(Bisnis/Sry)

Tahun ini perseroan tidak lagi membukukan pendapatan yang berasal dari penjualan metanol serta biaya pasokan gas dari Blok Tarakan PSC. "Pendapatan penjualan gas dari blok itu hanya didapat dari penjualan gas ke Perusahaan Daerah Kota Tarakan," kata Darmoyo.

Perusahaan daerah itu akan mulai menerima gas pada Juni 2009 untuk jangka waktu enam tahun sebesar 1 MMSCFD dan meningkat menjadi 3 MMSCFD pada Juni 2010. Gas ini akan dipakai untuk bahan bakar kebutuhan listrik Kota Tarakan.

Dengan adanya penghentian kegiatan produksi KMB, diperkirakan akan memberikan dampak yang antara lain adalah memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 234 karyawan yang sudah bekerja sejak kilang tersebut dioperasikan oleh MMB.

Selain itu, dampak lainnya adalah pada tahun 2009 MedcoEnergi tidak lagi membukukan pendapatan yang berasal dari penjualan Methanol, yang sampai dengan akhir tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar US$ 38,8 juta terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.

Kemudian, perseroan juga tidak akan membukukan biaya pasokan gas dari Blok Tarakan PSC ke MMB yang telah dieliminasi dengan pendapatan yang berasal dari pasokan gas ke KMB dari Blok Tarakan PSC, yang sampai akhir tahun 2008 besarnya adalah US$3,9 juta.



Artikel yang berhubungan :



0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Koment anda sebagai NAMA/URL, Masukka nama Anda dan URL anda, URL bisa diisi sembarangan.
contoh URL : BLOG INI, Friendster, Blog kamu, DLL


KIRIM SEKARANG KOMENTAR ANDA DI SINI

 
Resolution: 1024x768px | Best View:

Powered By Blogger | Portal Design By azay kun || Spooky the evil © 2009